3.1 Pemeriksaan Kadar Air Agregat
3.1.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan besarnya kadar air yang
terkandung dalam agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah
perbandingan antara berat agregat dalam kondisi kering terhadap berat semula
yang dinyatakan dalam persen. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi tahan
air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan.
3.1.2
Alat
dan Bahan
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh
2. Oven
3. Talam logam tahan karat dengan kapasitas besar bagi
tempat pengeringan benda uji
4. Contoh agregat kasar dan agregat halus masing-masing
500 gram
3.1.3 Prosedur
1. Timbang dan catat berat talam (W1)
2. Masukkan benda uji kedalam talam, kemudian timbang
ulang (W2)
3. Hitung berat benda uji W3=W2-W1
4. Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven
pada suhu (110 ± 5)oC hingga beratnya tetap.
5. Timbang lagi dan catat beratnya W4
6. Hitung berat benda uji yang sudah kering W5=W4-W1
3.1.4 Analisis dan Hasil
Tabel Pemeriksaan Kadar Air Agregat
Berikut
adalah hasil dari pemeriksaan kadar air agregat halus dan agregat kasar
berdasarkan pada observasi 1 dan obsaervasi 2.
Tabel 6.1 Tabel
Observasi Kadar Air
Observasi I
(Kelompok A)
|
Agregat Halus
|
Agregat Kasar
|
A. Berat
wadah
|
149 gram
|
149 gram
|
B. Berat wadah +
benda uji
|
1643 gram
|
2267 gram
|
C. Berat
benda uji (B-A)
|
1494 gram
|
2118 gram
|
D. Berat benda uji
kering
|
1334 gram
|
1972 gram
|
Kadar air =
(C-D)/DX100%
|
11,994 % [KA1]
|
7,403 % [KA1]
|
Observasi I
(Kelompok C)
|
||
A. Berat
wadah
|
148 gram
|
161 gram
|
B. Berat wadah +
benda uji
|
1280 gram
|
1280 gram
|
C. Berat
benda uji (B-A)
|
1132 gram
|
1081 gram
|
D. Berat benda uji
kering
|
1020 gram
|
1019 gram
|
Kadar air =
(C-D)/DX100%
|
10,980 % [KA2]
|
5,735 % [KA2]
|
Kadar air rata – rata
(KA1+KA2)/2
|
11,487 %
|
6,569 %
|
3.1.5 Analisis
Kadar air pada agregat kasar sebesar 6,569% dan pada
agregat halus 11,487%. Hal ini dikarenakan agregat halus sebelumnya ditempatkan
di tempat yang lembab sedangkan agregat kasar ditempatkan di tempat yang
kering.
Dari percobaan ini, didapatkan bahwa kadar air pada agregat kasar sebesar
6,2482 %. Selain itu, didapatkan pula kadar air pada agregat halus
sebesar 1,755 %. Dari data tersebut didapatkan bahwa kadar air agregat kasar
lebih besar dari pada kadar air agregat haus. Hal ini disebabkan oleh pori-pori
agregat kasar cenderung lebih besar daripada pori-pori pada agregat halus.
Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh kadar air awal
agregat. Pada saat diambil, agregat terletak pada tempat yang terpapar sinar
matahari secara langsung. Hal ini, memungkinkan terjadinya pengeringan. Karena
perbedaan luas permukaan agregat kasar dan halus sehingga terjadi perbedaan
laju penguapan dimana penguapan agregat halus lebih besar. Karena hal tersebut,
kadar air awal agregat halus sudah lebih kecil daripada kadar agregat
kasar.
\
Gambar 8.1 Saat agregar dikeringkan ke dalam oven
Gambar 8.2 Agregat halus yang ditimbang
Gambar
8.3 Agregat kasar yang ditimbang
Komentar
Posting Komentar