Analisis Saringan Agregat
Halus
TujuanPercobaan
Menentukan distribusi ukuran partikel dari agregat halus
Alat dan Bahan
Alat
1. Timbangan dan neraca ketelitian
0,2%
2. Satu set saringan
3. Oven(110 ±
5)°C
4. Alat pemisah (spliter) sample
5. Talam
Bahan
Benda uji (pasir) diperoleh dari alat
pemisah. Berat dari contoh disesuaikan
dengan ukuran maksimum diameter agregat halus yang digunakan pada tabel perangkat saringan.
Prosedur Pemeriksaan
1. Keringkan sampel agregat.
2. Timbang beban agregat.
3. Persiapkan saringan yang
akan digunakan.
4. Goyangkan saringan disaat agregat dituang ke saringan.
5. Hitung berat agregat yang
tertahan pada masing-masing saringan.
6. Catat berat yang tertahan.
Perhitungan
Tabel 1 Tabel Analisis Saringan Agregat Halus
Diameter Saringan (mm)
|
Berat Tertahan (g)
|
Persentase Tertahan
|
Berat Tertahan Kumulatif (g)
|
Persentase Tertahan Kumulatif %
|
Persentase Lolos Kumulatif
|
SPEC ASTM C33-90
|
9.5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
100
|
100
|
4.75
|
0
|
0
|
0
|
0
|
100
|
95-100
|
2.36
|
73
|
14.7
|
73
|
15
|
85
|
80-100
|
1.18
|
111
|
22.4
|
184
|
37
|
63
|
50-85
|
0.6
|
101
|
20.4
|
285
|
58
|
42
|
25-60
|
0.3
|
75
|
15.2
|
360
|
73
|
27
|
10-30
|
0.15
|
83
|
16.8
|
443
|
89
|
11
|
2-10
|
0.075
|
35
|
7.1
|
478
|
97
|
3
| |
PAN
|
17
|
3.4
|
495
|
100
|
0
| |
Modulus Kehalusan : 3,68
|
Grafik 3 Analisis Agregat Halus
Analisis saringan
dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah agregat halus tersebut layak atau tidak untuk digunakan. Berdasarkan grafik analisis saringan agregat halus didapatkan hasil bahwa sebagian
besar agregat halus berada diantara batas atas dan batas bawah standar ASTM C33-90 sehingga secara keseluruhan agregat halus layak untuk digunakan.
Analisis Saringan Agregat Kasar
3.6.1 Tujuan Percobaan
Menentukan distribusi ukuran partikel dari agregat kasar
3.6.2
Alat dan Bahan
Alat
1. Timbangan dan neraca ketelitian
0,1%
2. Satu set saringan
3. Oven
4. Alat pemisah
5. Talam
Gambar 4 Saringan Agregat Kasar.
Bahan
Benda uji (kerikil) diperoleh dari alat
pemisah. Berat dari contoh disesuaikan
dengan ukuran maksimum diameter agregat kasar yang digunakan pada tabel
perangkat saringan.
Gambar 5 Timbangan, Neraca, dan 2500g
Agregat Kasar.
Prosedur Percobaan
1. Keringkan sampe lagregat.
2. Timbang beban agregat.
3. Persiapkan saringan yang
akan digunakan.
4. Goyangkan saringan disaat agregat dituang kesaringan.
5. Hitung berat agregat yang
tertahan padamasing-masing saringan.
6. Catat berat yang tertahan.
Diameter Saringan (mm)
|
Berat Tertahan (g)
|
Persentase Tertahan
|
Berat Tertahan Kumulatif (g)
|
Persentase Tertahan Kumulatif %
|
Persentase Lolos Kumulatif
|
SPEC ASTM C33-90
|
25.00
|
0
|
0
|
0
|
0
|
100
|
100
|
19.00
|
482
|
19
|
482
|
19
|
81
|
90-100
|
9.50
|
1845
|
74
|
2327
|
93
|
7
|
20-55
|
4,75
|
170
|
7
|
2497
|
100
|
0
|
0-10
|
2,38
|
0
|
0
|
2497
|
100
|
0
|
0-5
|
Modulus
Kehalusan : 3.12
|
Gambar 6 Analisis Agregat Kasar
Analisis saringan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah agregat kasar layak atau tidak untuk digunakan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil pada grafik analisis saringan agregat kasar berada diluar batas atas dan batas bawah standar ASTM C33-90 sehingga agregat kasar tidak layak untuk digunakan.
Analisis saringan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah agregat kasar layak atau tidak untuk digunakan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil pada grafik analisis saringan agregat kasar berada diluar batas atas dan batas bawah standar ASTM C33-90 sehingga agregat kasar tidak layak untuk digunakan.
Kondisi tidak ideal ini
dapat terjadi karena ada banyak kemungkinan error yang terjadi terutama saat
teknis menyaring (mengguncang) yang kurang intens dan merata, kemudian karena
ada agregat yang seharusnya lolos, tetapi menjadi tidak lolos karena tertutup
dengan agregat kasarlainnya. Untuk mendapatkan kondisi ideal, yang harus
dilakukan adalah pada pengguncangan atau penyaringan, yaitu kegiatan
penyaringan harus dilakukan dengan merata dan dengan tepat.
Komentar
Posting Komentar