Langsung ke konten utama

Praktikum Pemeriksaan Kadar Organik dalam Agregat Halus

3.8.1        Pemeriksaan Zat Organik dalam Agregat Halus

3.8.1    Tujuan Percobaan
Kadar organik adalah bahan- bahan yang terdapat didalam pasir dan menimbulkan efek kerugian terhadap suatu mortar atau beton. Pemeriksaan zat organik pada agregat halus dimaksudkan untuk menentukan adanya bahan organik dalam agregat halus yang akan digunakan pada campuran beton. Kandungan bahan organik yang melebihi batas dapat mempengaruhi mutu beton yang direncanakan.

3.8.2    Alat dan Bahan
Alat:
1.      Botol gelas tidak berwarna dengan volume sekitar 350 mL yang mempunyai tutup Dari karet gabus atau lainnya yang tidak larut dalam NaOH
2.      Standard warna (Organik plate)
3.      Larutan NaOH 3%

Bahan:
Contoh pasir dengan volume 115 mL (1/3 volume botol)
Gambar 1.1 Pasir didalam 1/3 botol untuk menentukan kadar organik

3.8.3    Prosedur Percobaan
1.      115 mL pasir dimasukkan ke dalam botol tembus pandang (kurang lebih 1/3 isi botol)
2.      Larutan NaOH 3% ditambahkan. Setelah dikocok, isinya harus mencapai kira-kira ¾ volume
Botol

Gambar 1.3 Penambahan larutan NaOH

3.      Botol tersebut ditutup dan dikocok hingga lumpur yang menempel pada agregat Nampak   
terpisah dan dibiarkan selama 24 jam agar lumpur tersebut mengendap
4.      Setelah 24 jam, warna cairan yang terlihat dibandingkan dengan standar warna no.3   pada
organic plate (apakah lebih tua atau lebih muda)

3.8.4    Laporan Hasil Pengamatan
Warna air di atas pasir yang terdapat di dalam botol berubah menjadi Berwarna Putih keruh. jika dibandingkan dengan organic plate maka sesuai dengan warna No. 2 pada organic plate.

Gambar 1.2 Warna air di atas pasir disesuaikan dengan organic plate


3.8.5    Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil percobaan berupa warna larutan yang putih keruh (No. 2). Warna larutan yang tidak menunjukkan warna hitam mengindikasikan bahwa pasir memiliki kandungan bahan organik dalam batas wajar. Secara Kuantitatif batas wajar yang diperbolehkan adalah warna No. 3 pada organic plate. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa agregat mengandug zat organik dalam batas wajar sehingga agregat layak digunakan untuk mix design.














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar

Analisis Saringan Agregat Halus TujuanPercobaan Menentukan distribusi ukuran partikel dari agregat halus  Alat dan Bahan Alat 1.       Timbangan dan neraca ketelitian 0,2% 2.       Satu set saringan 3.       Oven (110 ± 5)°C 4.       Alat pemisah  (spliter) sample 5.       Talam Gambar 1  Saringan Agregat Halus. Bahan Benda uji (pasir) diperoleh dari alat pemisah. Berat dari contoh disesuaikan dengan ukuran maksimum diameter agregat halus  yang digunakan pada tabel perangkat saringan.             Gambar 2  Timbangan, Neraca, dan 500g Agregat Halus. Prosedur Pemeriksaan 1.       Keringkan sampel agregat. 2.       Timbang beban agregat. 3.       Persiapkan saringan yang akan digunakan. 4.       Goyangkan saringan disaat agregat dituang ke saringan. 5.       Hitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan. 6.       Catat berat yang tertahan. Perhitungan Tabel 1  Tabel Analisis Saringan Agregat Hal

Praktikum Pemeriksaan Kadar Air Agregat

3.1       Pemeriksaan Kadar Air Agregat 3.1.1    Tujuan Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan besarnya kadar air yang terkandung dalam agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat agregat dalam kondisi kering terhadap berat semula yang dinyatakan dalam persen. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi tahan air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan. 3.1.2         Alat dan Bahan 1.       Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh 2.       Oven 3.       Talam logam tahan karat dengan kapasitas besar bagi tempat pengeringan benda uji 4.       Contoh agregat kasar dan agregat halus masing-masing 500 gram 3.1.3    Prosedur 1.       Timbang dan catat berat talam (W 1 ) 2.       Masukkan benda uji kedalam talam, kemudian timbang ulang (W 2 ) 3.       Hitung berat benda uji W 3 =W 2 -W 1 4.       Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven pada suhu (110 ± 5) o C hingg