BAB V UJI KUAT TEKAN BETON
Tujuan Percobaan
Menentukan kekuatan beton silinder yang direncanakan dan dirawat (curing) di laboratorium
Alat dan Bahan Percobaan
Pembuatan Beton
Bahan
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan mix design didapat komposisi beton K-225 seperti tertera pada tabel :
Tabel 1 Tabel Komposisi Benda UJi
| |||
Komposisi Unsur Campuran Beton (kapasitas mesin Molen =0.03 m3)
| |||
1
|
Semen
|
13.65 kg
| |
2
|
Air
|
9.60 kg
| |
3
|
Agregat Kasar
|
36.20 kg
| |
4
|
35.20 kg
| ||
Alat
1. Molen
2. Cetakan beton silinder
3. Bak perawatan (curing) yang diisi air kapur jenuh
Pengujian Beton
Alat
1. Cetakan capping yang memiliki ukuran yang sesuai dengan dimensi specimen.
2. Alat untuk mencairkan belerang yang dilengkapi dengan pemanas api.
3. Timbangan.
4. Alat yang digunakan dalam uji tekan beton adalah UTM dengan kapasitas 100 ton.
Bahan
1. Beton silinder yang sudah dicapping.
Prosedur Kerja
Pembuatan dan Perawatan Beton
Prosedur Pelaksanaan :
1. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti menyaring agregat halus dan kasar agar siap digunakan.
2. Timbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan jumlah yang telah dihitung.
3. Oleskan oli pada dinding bekisting yang akan digunakan untuk mencetak beton
4. Setelah selesai, bahan bahan tersebut akan diaduk dengan mesin molen. bahan yang dimasukkan pertama adalah agregat kasar, agregat halus, dan semen. setelah diaduk beberapa lama, masukkan air dan aduk hingga rata.
5. Setelah campuran beton segar rata lakukan uji slump untuk menentukan apakah beton tersebut sesuai dengan standar atau tidak.
6. Jika sesuai standar beton segar dimasukkan ke dalam bekisting sambil padatkan dengan cara digetarkan dengan vibrator.
7. Setelah satu hari, beton dilepaskan dari bekisting dan dimasukkan kedalam bak perawatan.
Gambar 1 Pencetakan Beton pada Bekisting Silinder
Gambar 2 Penggetaran atau Pemadatan
Gambar 3 6 Sampel Benda Uji
Gambar 4 Hasil Cetakan Beton Usia 1 Hari
Gambar 5 Perawatan atau Curing
PengujianBeton
Prosedur Capping Beton Silinder
1. Siapkan serbuk belerang atau senyawa capping, pemanas dengan suhu sampai 130’C.
2. Lelehkan serbuk belerang.
3. Setelah menjadi cair, aduk belerang dan air sebelum dituangkang ke dalam cetakan capping.
4. Tuangkan belerang cair ke dalam cetakan kemudian letakan beton silinder dan pastikan ujung silinder beton tepat pada capping.
5. Lakukan langkah di atas dengan cepat sebelum sulfur cair membeku.
6. Ketebalan capping harus sekitar 3 mm dan tidak melebihi 8 mm
Gambar 6 Penimbangan Benda Uji
Prosedur Pengujian Beton
1. Pastikan benda uji sudah dicapping dan kemudian timbang.
2. Letakan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
3. Jalankan mesin uji tekan dengan kenaikan beban yang kontinu.
4. Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi.
Gambar 7 Pengujian Tekan Beton
Hasil Percobaan
Percobaan dilakukan pada beton silinder dengan kriteria desain K-225 pada usia hari ke-7, 14, dan 28, dari 5 sampel benda uji didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Tabel Hasil Pengujian
UjiHariKe-
|
Beton 1
|
Beton 2
|
Rata-Rata Massa Beton
(kg)
|
Rata-Rata KuatTekan
(kg/cm2)
| ||
Massa (kg)
|
KuatTekan (kg/cm2)
|
Massa (kg)
|
KuatTekan (kg/cm2)
| |||
7
|
12,26
|
156,19
|
12,20
|
126,19
|
12,23
|
141,19
|
14
|
12,26
|
196,93
|
12,20
|
135,82
|
12,23
|
166,375
|
28
|
12,26
|
192,40
|
12,26
|
192,40
|
5.5 Analisis
Tabel 3 Tabel Standar Kekuatan Beton ACI
Grafik 1 Perbandingan Kuat Tekan Beton Uji dengan Standar ACI
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa grafik hasil pengujian tidak mengikuti standar beton ACI atau saat uji kuat tekan beton pada hari ke-28, kuat tekan beton adalah 192,40 kg/cm2. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kuat tekan beton uji tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor baik itu masalah teknis pengerjaan maupun perhitungan yang mungkin dinilai kurang teliti, namun faktor utama dalam hal ini adalah penggunaan agregat kasar yang tidak memenuhi standar ASTM C33-90.
Komentar
Posting Komentar